Catatan Memilukan Manchester United di Bawah Asuhan Amorim

Bagikan

Manchester United, salah satu klub sepak bola paling legendaris di dunia, sedang mengalami masa-masa yang sangat kelam di bawah arahan pelatih Ruben Amorim.

Catatan-Memilukan-Manchester-United-di-Bawah-Asuhan-Amorim

Performa tim yang menurun drastis bukan hanya mengecewakan para penggemar, tetapi juga menciptakan catatan-catatan negatif yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah klub, terutama di era Premier League. Artikel ini akan membahas secara mendalam perjalanan suram Manchester United sejak hadirnya Amorim, termasuk catatan buruk mereka, masalah taktis, serta dampak yang dirasakan oleh klub secara keseluruhan, hanya di GOAL IN TRAVEL.

tebak skor hadiah pulsa

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Catatan Memilukan Manchester United di Bawah Asuhan Ruben Amorim

Di bawah asuhan Ruben Amorim, Manchester United mencatatkan performa yang sangat mengecewakan dengan hanya meraih enam kemenangan dari 25 pertandingan liga. Disertai enam hasil imbang dan 13 kekalahan.Performa ini membuat MU berkutat di posisi yang sangat memprihatinkan. Yaitu peringkat ke-16 klasemen Premier League, dan menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka akan mencatatkan poin terendah sejak musim degradasi 1930/1931.

Permasalahan MU tidak hanya terjadi pada hasil pertandingan. Tetapi juga tercermin dari catatan statistik yang menunjukkan kelemahan serius dalam lini serang dan pertahanan. Tim ini hanya mencetak 30 gol dalam 25 laga di bawah Amorim. Dengan tingkat konversi tembakan ke gol yang sangat rendah, yakni 8,7%. Lebih buruk dibandingkan tim yang sudah terdegradasi seperti Leicester City dan Southampton. Selain itu, MU juga kebobolan 41 gol dan hanya membuat empat kali clean sheet, yang mengindikasikan masalah besar di lini pertahanan.

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Masalah Taktis dan Performa di Lapangan

Masalah-Taktis-dan-Performa-di-Lapangan

Ruben Amorim menerapkan perubahan taktis signifikan di Manchester United dengan menggunakan formasi 3-4-3 yang berbeda dari gaya 4-2-3-1 yang lebih familiar di era sebelumnya. Namun, pendekatan ini kerap dianggap berisiko karena sering kali melibatkan pergantian tiga hingga lima bek dalam situasi berbeda. Hal ini membuat adaptasi pemain menjadi sulit dan tim kehilangan kestabilan defensif.

Dari segi performa di lapangan, Manchester United kerap mendominasi penguasaan bola seperti dalam pertandingan melawan Rangers. Dengan penguasaan hingga 68%, namun dominasi tersebut tidak berbanding lurus dengan efektivitas serangan dan penyelesaian akhir. Tim masih menghadapi kesalahan individu terutama di lini pertahanan, yang kerap dimanfaatkan lawan untuk mencetak gol. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun penguasaan bola tinggi, tim kesulitan dalam membangun peluang yang benar-benar berbahaya dan mengkonversinya menjadi gol.

Baca Juga: Rumor Transfer: Matheus Cunha lebih Memilih Manchester United Ketimbang Arsenal!

Krisis Mental dan Budaya Klub

Krisis mental dan budaya menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kemerosotan performa Manchester United di era Ruben Amorim. Pelatih asal Portugal itu secara terbuka mengakui bahwa masalah terbesar klub bukan sekadar taktik atau formasi. Melainkan mentalitas pemain yang sudah kehilangan rasa takut untuk kalah dan semangat juang yang semestinya menjadi ciri khas klub sebesar Manchester United.

Amorim bahkan menyatakan rasa malu atas posisi Manchester United yang kini terdampar di peringkat ke-16 klasemen Premier League. Sebuah capaian yang sangat jauh dari standar tinggi dan sejarah kejayaan klub tersebut. Ia menggarisbawahi bahwa para pemain tampak tidak peduli jika tim terus mengalami hasil buruk. Sehingga perlu ada perubahan besar baik dari sisi teknis maupun mental. Pernyataan tegasnya tentang pentingnya perubahan budaya ini adalah sinyal bahwa krisis saat ini melampaui masalah di lapangan dan merambah ke fondasi klub itu sendiri.