Manchester City harus mempersiapkan diri untuk memecahkan rekor transfer Inggris jika ingin sukses mendatangkan bintang muda asal Bayer Leverkusen, Florian Wirtz, pada bursa transfer musim panas 2025.
Transfer ini menjadi salah satu cerita paling menarik dan kompleks di dunia sepak bola musim ini, diwarnai persaingan ketat antara Manchester City, Bayern Munich, Liverpool, dan bahkan Real Madrid yang turut memanaskan atmosfer negosiasi. Untuk berita sepak bola terbaru lainnya, anda bisa klik link GOAL IN TRAVEL.
Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!
Mengapa Florian Wirtz Begitu Diburu?
Florian Wirtz menjadi salah satu pemain muda paling diburu di Eropa karena performanya yang luar biasa bersama Bayer Leverkusen. Di usianya yang baru 22 tahun, Wirtz telah menunjukkan kualitas teknis dan kreativitas tinggi sebagai gelandang serang, yang membuatnya menjadi kunci utama dalam skuad Leverkusen. Kontribusinya tidak hanya terlihat dari jumlah gol dan assist, tetapi juga dari perannya dalam menggerakkan lini serang serta memberikan solusi taktis bagi pelatih Xabi Alonso.
Statistik musim terakhirnya menunjukkan bahwa ia berhasil mencetak 16 gol dan memberikan 15 assist dalam 44 penampilan, prestasi yang cukup mengesankan untuk pemain muda di level kompetisi tertinggi Eropa. Selain performa individu, Florian Wirtz juga dinilai sangat cocok untuk mengisi posisi yang akan ditinggalkan oleh Kevin De Bruyne di Manchester City.
Pep Guardiola, manajer City, sangat mengagumi gaya bermain Wirtz yang fleksibel. Mampu beroperasi sebagai gelandang serang maupun di posisi sayap. Kemampuan adaptasi dan visi permainannya yang tajam sesuai dengan filosofi bermain Guardiola yang mengedepankan penguasaan bola dan kreativitas. Karena itu, Wirtz dianggap sebagai suksesor ideal De Bruyne, yang disebut-sebut akan hengkang dari City pada akhir musim 2024/25. Sehingga kebutuhan akan pemain sekelas Wirtz menjadi sangat mendesak bagi City.
Persaingan Sengit Antara Manchester City dan Bayern Munich
Sekilas, Bayern Munich tampak sebagai favorit karena kedekatan Wirtz dengan klub Jerman tersebut dan hubungan baik keluarganya dengan figure veteran Bayern seperti Uli Hoeneb. Orang tua Wirtz, yang juga bertindak sebagai agen. Diketahui memiliki preferensi agar sang putra bergabung dengan klub Bundesliga demi kenyamanan dan kesinambungan karier. Bayern bahkan telah mengajukan tawaran awal sekitar €100 juta atau Rp 1.802 Triliun. Namun tawaran ini jauh dari ekspektasi Leverkusen yang mematok harga €150 juta atau Rp 2,87 Triliun, sehingga berpotensi ditolak.
Namun, Bayer Leverkusen lebih memilih menjual Wirtz ke klub luar negeri untuk menghindari memperkuat pesaing domestik langsung seperti Bayern. Hal ini menjadi keuntungan bagi Manchester City. Diperkirakan sanggup memenuhi permintaan harga tersebut dan tengah dalam tahap pembicaraan lanjutan dengan Leverkusen serta Wirtz sendiri.
Baca Juga: 15.000 Penggemar Argentina Dilarang Hadir di Piala Dunia Antarklub!
Liverpool Ikut Memanaskan Persaingan
Liverpool telah ikut memanaskan persaingan untuk mendapatkan Florian Wirtz. Menambah kompleksitas dan intensitas dalam balapan transfer pemain muda berbakat tersebut. Klub yang baru saja menjuarai Liga Premier ini dikabarkan telah mengadakan pertemuan rahasia dengan agen dan keluarga Wirtz sebagai langkah awal untuk menunjukan keseriusan mereka dalam upaya mendatangkan sang gelandang serang ke Anfield. Liverpool dipandang memiliki daya tarik tersendiri bagi Wirtz. Terutama dengan posisi mereka sebagai juara bertahan Premier League dan proyek ambisius yang dipimpin oleh manajer Arne Slot.
Liverpool juga dianggap siap untuk mengubah model transfer mereka jika diperlukan demi merekrut Wirtz. Termasuk kesiapan untuk memecahkan rekor transfer klub yang saat ini sekitar £85 juta. Mereka melihat Wirtz sebagai tambahan yang ideal untuk memperkuat lini serang sekaligus sebagai simbol ambisi klub dalam mempertahankan gelar dan bersaing di ajang Eropa. Meskipun Liverpool menghadapi kebutuhan untuk memperkuat posisi lain seperti bek kanan yang ditinggalkan Trent Alexander-Arnold. Target jangka panjang mereka tetap mengutamakan mendapatkan pemain dengan kualitas kreatif dan serba bisa seperti Wirtz.