Real Madrid, klub dengan tradisi panjang di kancah sepak bola Eropa, dikenal bukan hanya karena kualitas para pemainnya atau taktik brilian yang diterapkan pelatih.
Lebih dari itu, Los Blancos memiliki sesuatu yang sulit ditemukan di tim lain: mentalitas “bangkit dari kematian”. Mentalitas ini telah menjadi ciri khas Real Madrid, terutama di kompetisi Liga Champions, di mana mereka kerap kali tampil luar biasa dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Sejarah Mentalitas Juara
Sejak didirikan pada tahun 1902, Real Madrid selalu mengedepankan semangat juang tinggi. Namun, mentalitas “bangkit dari kematian” baru benar-benar mengakar kuat di era modern, khususnya di Liga Champions. Banyak contoh di mana Real Madrid berhasil membalikkan keadaan yang tampaknya mustahil dan keluar sebagai pemenang.
Contoh yang paling ikonik mungkin adalah final Liga Champions 2013/2014 melawan Atletico Madrid. Tertinggal 0-1 hingga menit ke-93, Sergio Ramos mencetak gol penyeimbang yang dramatis, memaksa pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.
Di babak tambahan, Real Madrid tidak hanya bertahan, tetapi bangkit dengan mencetak tiga gol tambahan untuk memastikan kemenangan 4-1 dan meraih gelar La Décima yang sangat dinantikan.
Faktor Pemicu Mentalitas Ini
Ada beberapa faktor yang mendukung mentalitas luar biasa ini. Pertama, sejarah dan tradisi klub yang begitu kaya. Para pemain yang bergabung dengan Real Madrid sadar bahwa mereka bukan hanya bermain untuk sebuah tim, tetapi untuk sebuah institusi dengan sejarah kemenangan yang panjang.
Hal ini menciptakan tekanan positif yang mendorong para pemain untuk memberikan yang terbaik, terutama di saat-saat kritis.
Kedua, keberadaan pemain-pemain bermental juara di dalam tim. Pemain seperti Sergio Ramos, Cristiano Ronaldo, Luka Modric, dan Karim Benzema adalah contoh dari mereka yang memiliki mentalitas kuat. Mereka tidak hanya mengandalkan bakat, tetapi juga semangat juang yang tidak pernah padam, bahkan ketika keadaan tampak tidak menguntungkan.
Selain itu, dukungan dari Santiago Bernabéu, stadion legendaris yang menjadi saksi bisu banyak momen kebangkitan Real Madrid, juga memainkan peran penting. Atmosfer yang diciptakan oleh para Madridistas memberikan energi tambahan kepada para pemain untuk terus berjuang sampai detik terakhir.
Peran Pelatih dalam Menanamkan Mentalitas
Pelatih juga memainkan peran besar dalam menanamkan mentalitas ini. Zinedine Zidane, yang memimpin Real Madrid meraih tiga gelar Liga Champions berturut-turut (2016-2018), dikenal sebagai pelatih yang selalu menekankan pentingnya tetap tenang dan percaya pada kemampuan tim.
Bahkan dalam situasi yang paling sulit. Carlo Ancelotti, yang saat ini kembali menangani tim, juga dikenal sebagai pelatih yang mampu memotivasi para pemain untuk tidak pernah menyerah.
Ancelotti sendiri pernah mengatakan bahwa salah satu kunci sukses Real Madrid adalah keyakinan yang tidak pernah luntur bahwa mereka selalu memiliki peluang untuk menang, tidak peduli seberapa sulit situasinya. Filosofi inilah yang ditanamkan kepada setiap pemain yang mengenakan seragam putih kebanggaan Madrid.
Liga Champions 2021/2022
Musim 2021/2022 kembali menampilkan mentalitas “bangkit dari kematian” Real Madrid. Di babak perempat final melawan Chelsea, Real Madrid nyaris tersingkir setelah Chelsea memimpin agregat. Namun, gol-gol dari Rodrygo dan Benzema di saat-saat krusial berhasil membalikkan keadaan dan membawa Madrid ke semifinal.
Di semifinal melawan Manchester City, Real Madrid kembali menunjukkan keajaibannya. Tertinggal 4-3 di leg pertama dan 1-0 di leg kedua hingga menit ke-90, Rodrygo mencetak dua gol dalam dua menit, mengubah segalanya dan memaksa perpanjangan waktu.
Baca Juga: Liga Inggris – Arsenal Segera Tuntaskan Transfer Mikel Merino
Benzema kemudian menambah satu gol dari titik penalti untuk memastikan tiket ke final. Di mana mereka akhirnya mengalahkan Liverpool dan meraih gelar Liga Champions ke-14.
Kesimpulan
Mentalitas “bangkit dari kematian” Real Madrid bukanlah kebetulan, tetapi hasil dari kombinasi sejarah klub, mentalitas para pemain, peran pelatih, dan dukungan fanatik dari para penggemar. Ini adalah bagian integral dari identitas Real Madrid yang membuat mereka begitu ditakuti di Eropa.
Ketika berada di bawah tekanan, Real Madrid selalu menemukan cara untuk bangkit dan menciptakan keajaiban. Dan itulah yang membuat mereka tetap menjadi raja di Liga Champions. Simak informasi sepak bola terbaru secara lengkap di Liga Inggris.