Steve McClaren Meninggalkan Manchester United

Bagikan

Steve McClaren dipastikan meninggalkan posisinya di Manchester United. Dia meninggalkan jabatannya sebagai asisten pelatih Manchester United setelah resmi memiliki kontrak dengan timnas Jamaika.

Steve McClaren Meninggalkan Manchester United
Steve McClaren (kanan) bersama Erik ten Hag.

 

Menargetkan Piala Dunia 2026

McClaren sendiri terakhir menjadi pelatih kepala pada tahun 2019. Saat itu, dia menjadi pelatih untuk klub Queens Park Rangers. Dia sendiri telah menjadi asisten pelatih Erik ten Hag di Manchester United semenjak tahun 2022.

McClaren, yang tahun ini berusia 63 tahun, dikontrak oleh Jamaika dengan durasi dua tahun. Jamaika sendiri belum memiliki pelatih semenjak Heimir Hallgrimsson meninggalkan Jamaika berkat hasil buruk ketika Copa America 2024. Dia sendiri saat ini telah menjadi pelatih timnas Republik Irlandia.

Jamaika sendiri telah mensortir beberapa kandidat pelatih yang ada. Mereka ingin hanya memberikan kontrak dua tahun. Ini sebagai persiapan jika seandainya Jamaika tidak berhasil lolos ke Piala Dunia 2026 yang nanti akan diadakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko. Setelah melalui proses penyaringan, McClaren merupakan pelatih yang menyetujui kontrak tersebut.

“Aku sangat bangga dan senang bisa menjadi pelatih timnas Jamaika. Aku tidak ragu-ragu mengambil keputusan tersebut. Menurutku, posisi itu sangat ideal untuk karirku saat ini,” ujar McClaren. “Sebelum aku menjadi asisten pelatih ten Hag, aku bekerja untuk FIFA sebagai penasihat teknis pada proyek analisis lingkungan global mereka. Jamaika termasuk salah satu negara yang saat itu aku teliti. Aku menyadari betapa besarnya potensi yang mereka miliki,” pungkas McClaren.

Tidak Takut dengan Masa Lalu McClaren

Steve McClaren Meninggalkan Manchester United
Steve McClaren pernah melatih Inggris dan gagal membawa mereka lolos ke Piala Eropa 2008.

 

Seperti yang kita ketahui, McClaren dulu pernah menjadi salah satu pelatih terburuk Inggris. Dia gagal membawa Inggris untuk lolos ke Piala Eropa 2008. Akan tetapi, Michael Ricketts, Presiden dari JFF (Jamaica Football Federation, PSSI-nya Jamaika) mengatakan McClaren merupakan pilihan terbaik. Dia tidak takut dengan kegagalan McClaren tersebut. “Kami sangat yakin McClaren tidak akan mengalami hal buruk seperti itu lagi. Kami percaya kepadanya dan kami sangat senang dia mau menjadi pelatih timnas kami,” ujarnya.

Apakah McClaren akan menuai kesuksesan di Jamaika nanti? Kita tunggu kiprahnya.

Simak informasi sepak bola terbaru secara lengkap di shotsgoal.com.